Selamat Datang,Harap Anda Menemukan Sesuatu Disini.Terimah Kasih Kerana Melawat

NEW FUNDAMENTAL

BERITA FUNDAMENTAL FOREX 
                                            BERPEGARUH DALAM FOREX TRADING

  1. Average Earning Index (AEI atau biasa disebut Average Earning saja): Berita ekonomi ini     biasanya dikeluarkan oleh Inggris dan Kanada. AEI memberikan informasi pendapatan para     pekerja dan hubungannya dengan tingkat inflasi melalui indikator fundamental lainnya yang   disebut RPI (Retail Prices Index). Bila AEI mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan RPI   maka ini adalah indikasi bahwa upah mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan            kenaikan harga barang. Hal ini baik bagi perekonomian sebuah negara namun nampak  negatifnya adalah naiknya tingkat inflasi. Pada forex trading apabila inflasi mengalami  kenaikan maka mata wang cenderung akan menguat dikarenakan ekspektasi meningkatnya    suku bung. Dengan demikian dapat disimpulkan bila AEI mengalami kenaikan maka mata  wang akan naik juga. AEI tergolong high volatility expected indicator.



 2. Chicago PMI: Ini adalah indikator fundamental khusus yang dikeluarkan oleh Amerika  Serikat. Chicago PMI (atau PMI saja) memberikan informasi naik atau turunnya tingkat  pengeluaran para purchasing manager di kota Chicago yang banyak diantaranya merupakan  industri manufaktur. Naiknya indikator ini merupakan indikasi menguatnya mata uang USD.  PMI tergolong high volatility expected indicator. Oh ya, PMI itu singkatan dari Purchasing  Manager’s Index .



 3. Consumer Price Index (CPI): Inggris dan Amerika Serikat merupakan negara yang paling  sering mengalami naik turunnya mata wang dikarenakan berita CPI ini. CPI merupakan  indiakator penentu tingkat inflasi di titik konsumen. CPI sendiri membantu menentukan  berapa besarnya kepercayaan konsumen dalam satu bulan dalam melakukan pembelian.  Apabila CPI naik maka mata wang negara yang bersangkutan juga akan ikut naik. CPI  tergolong indikator medium volatility expected namun apabila perhitungan CPI dilakukan  diluar sektor makanan dan energi maka CPI dapat menjadi high volatility expected  fundamental indicator karena kedua sektor tersebut merupakan sektor yang paling sering  berubah dari waktu ke waktu. CPI biasa dikeluarkan seKitar tanggal 13 setiap bulannya pada  pukul 20.30 WIB (13.30 GMT)



 4. Gross Domestic Product (GDP): Hampir semua orang tahu apa itu GDP. Bahasa  Indonesianya Produk Domestik Bruto. GDP merupakan salah satu indikator fundamental  penting dalam keseharian forex Kita. Bila GDP mengalami kenaikan maka secara sederhana  mata uang akan menguat dikarenakan produksi sebuah negara juga meningkat. 



 5. Money Supply: Indikator ini mengukur tiga hal yaitu jumlah wang yang beredar di  masyarakat dalam bentuk koin atau kertas, besarnya pinjaman bank kepada masyarakat dan  jumlah perubahan nilai hutang yang belum dilunasi oleh pemerintah. Naiknya Money Supply  biasanya akan menyebabkan mata wang menguat.



 6. Non Farm Payrolls: Ini salah satu berita yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan  trader fundamental. Non Farm Payroll (dikeluarkan oleh US) muncul sebulan sekali pada hari  Jumat minggu pertama. Non Farm Payrolls mengukur besarnya pengeluaran pemerintah  dalam pembayaran gaji diluar sektor pertanian dibandingkan bulan sebelumnya.  Meningkatnya Non Farm Payrolls dapat mengakibatkan mata wang menguat dengan drastis  dalam hitungan puluhan hingga beberapa ratus point. Jadi NFP dapat digolongkan indikator  very high volatility expected.



 7. Producers Price Index (PPI): PPI merupakan indikator pengukur tingkat inflasi sama  seperti CPI. Bedanya jika CPI berada di sisi konsumen maka PPI mengukur inflasi dari  tingkat produsen. Kenaikan harga bahan baku, biaya transportasi dan berbagai komponen  produksi menjadi bagian dari perhitungan PPI. Jika PPI mengalami kenaikan maka mata  wang akan menguat. PPI biasa dikeluarkan seKitar tanggal 11 setiap bulan pukul 20.30 WIB  (13.30 GMT). PPI tergolong high voltility expected indicator.



 8. Retail Sales: Retail Sales mencatat total penjualan barang di sektor tetapi tidak termasuk  jasa karena pengukuran jasa tergolong sulit. Retail Sales merupakan salah satu indikator  yang baik untuk mengukur tingkat pengeluaran konsumen. Biasanya bil AEI (Averaga  Earning Index) mengalami kenaikan maka Retail Sales juga akan meningkat karena naiknya  upah pasti diikuti meningkatnya konsumsi. Bila Retail Sales naik maka mata wang juga akan  naik nilainya. Retail Sales dikeluarkan seKitar tanggal 12 setiap bulannya pada pukul 20.30  WIB (13.30 GMT).



 9. Trade Balance: Trade Balance adalah selisih antara nilai ekspot dikurangi nilai impot  sebuah negara. Nilai minus menunjukkan impot lebih besar dibanding ekspotnya dan  sebaliknya jika positif itu menunjukkan espor
 lebih besar dibandingkan impot. Kebanyakan negara yang sedang melakukan ekspansi  perdagangan atau negara berkembang memiliki Trade Balance yang negatif. Namun  demikian dalam pasar wang, semakin positif nilai Trade Balance maka semakin menguat nilai  mata wang negara tersebut.



 10. ISM Manufacturing Index (ISM-MI): Insititute of Supply Management Manufacturing Index  merupakan indikator terbesar untuk indikator fundamental yang mengukur indeks  manufaktur. Dikeluarkan pada hari pertama jam kerja setiap bulannya, ISM-MI merupakan  hasil surver lebih dari 20 industri manufaktur dan melibatkan 300 purchasing manager di  Amerika. Cara pembacaannya kurang lebih sama, bila ISM-MI mengalami kenaikan tentu saja  mata wang negara yang bersangkutan akan menguat.



 11. Consumer Confidence Index (CCI): merupakan indikator yang mengukur tingkat  kepercayaan pada 5000 konsumen yang di survey dan pAndangan mereka terhadap prospek  ekonomi kedepan. CCI dikeluarkan setiap hari Selasa pada akhir bulan pukul 22.00 WIB  (15.00 GMT). Bila CCI mengalami kenaikan itu artinya kepercayaan konsumen meningkat  terhadap perkembangan ekonomi dan mengakibatkan mata uang dapat meningkat. CCI  tergolong Moderate Volatility Expected indicator.



 12. Interest Rate Statement: Setiap bulannya Bank Sentral tiap-tiap negara selalu  mengumumkan kebijakan suku bunga bank sentral sebagai patokan bagi bank-bank lainnya  di negara tersebut. Keputusannya apakah naik, turun atau tetap. Suku bunga tersebut pada  akhirnya akan menentukan besarnya suku bunga deposit, kredit, tabungan dan berbagai  kebijakan pinjam-meminjam lainnya pada dunia perbankan di negara itu. Dapat dikatakan  kebijakan suku bunga merupakan salah satu aksi final Bank Sentral terhadap berbagai  kondisi ekonomi yang terjadi di negaranya.


 SEBAGAI PANDUAN DAN RUJUKAN SAHAJA ( ^ _ ^ ).
 SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.
TERIMAH KASIH,